Sampah merupakan salah satu masalah yang berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat.Berdasarkan hasil data dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) Tahun 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun, Indonesia sebagai penghasil sampah laut kedua terbesar didunia setelah Tiongkok menurut penelitian yang dilakukan oleh Jambec pada tahun 2018.
Sampah tersebut sebagian besar dihasilkan oleh perusahaan dan rumah tangga, sampah rumah tangga hendaknya habis dilingkungan rumah tangga, dalam artian masyarakat mampu menangani masalah sampahnya sendiri.Oleh karenanya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli melalui Bank Sampah,melaksanakan sosialisasi terkait sampah di Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Kamis(30/12/2021 ) yang bertempat di GOR Martapura Batukaang.
Dihadiri oleh Perangkat Desa, BPD,PKK dan tokoh masyarakat, Bapak Wayan Ariana menjelaskan bahwa ada 2 jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah sendiri dengan cara dibuatkan lobang atau dijadikan pupuk, sedangkan sampah anorganik dapat dipilah kembali menjadi sampah kaleng/botol, sampah plastik, sampah kertas dan sampah residu. Sampah anorganik inilah yang nantinya akan dikelola oleh Bank Sampah melalui Unit pengolahan Sampah yang ada di desa. Sampah yang sudah dipilah oleh masing-masing rumah tangga nantinya akan dikumpulkan di unit penggolahan sampah yang akan disetor ke Bank Sampah yang natinya akan dikirim ke pembuat kerajinan sehingga memiliki nilai ekonomis.
Sistem kerja Bank Sampah seperti sistem perbankkan, sampah yang telah mereka kumpulkan nantinya dapat ditukarkan dengan uang yang akan masuk ke rekening masing-masing. Tujuan dari Bank Sampah adalah membantu pengelolaan sampah dan agar masyarakat sadar akan pentinggaya kebersihan supaya lingkungan menjadi bersih, rapi dan sehat serta mengolah sampah menjadi nilai yang ekonomis.
Sosialisai tersebut disambut dengan baik oleh masyarakat Batukaang, sehingga tinggal menunggu MOU dari Kabupaten.